BANJAR, JURNALJABAR.CO.ID – Masalah stunting masih menjadi perhatian Pemerintah karena berpotensi mengganggu potensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Saat ini, status Indonesia masih berada di urutan ke-4 dunia dan urutan ke-2 di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Tanoto Foundation mengadakan Forum Nasional Stunting 2021.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin yang diikuti oleh Kepala BKKBN serta para Kepala Daerah melalui Virtual.
Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana mengikuti kegiatan tersebut dengan didampingi oleh Kepala DPPKB Kota Banjar Saefudin.
Orang nomor dua di Indonesia itu menuturkan, bahwa saat ini satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting, mengingat angka prevalensi stunting di Indonesia kini masih tercatat mencapai 27 persen.
“Persoalan yang menentukan masa depan bangsa ini perlu segera ditangani dengan strategi efektif, yang membutuhkan komitmen dan kolaborasi semua pihak,” pinta Ma’ruf lewat virtual.
Komitmen tersebut, lanjut Ma’ruf, terdiri atas komitmen untuk menempatkan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama pelaksanaan pembangunan, komitmen untuk mengoptimalkan mobilisasi sumber daya, dan komitmen untuk menguatkan koordinasi, pemantauan dan evaluasi, dalam memastikan program berjalan dengan baik.
BACA JUGA : Kapolres Banjar Gandeng Dinkes Gelar Rakor Persiapan Gebyar Vaksinasi di Desa Kujangsari dan Desa Rejasari
“Saya meminta seluruh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, untuk menguatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan di tingkat pusat, daerah, hingga desa dan kelurahan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana menyebutkan, bahwa kasus stunting merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan dengan bersama-sama. Penanganan stunting merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan generasi dimasa depan yang sehat dan cerdas.
“Ya, generasi masa depan yang sehat ditentukan oleh generasi sekarang. Kolaborasi dan kerjasama yang baik sangat diperlukan dalam menangani masalah stunting,” terangnya.
Untuk itu, kata Nana, seluruh Perangkat Daerah terkait, harus dapat memastikan bahwa intervensi dan sumber daya yang diperlukan untuk percepatan penurunan stunting tersedia, dan menjangkau hingga kelompok sasaran.
“Kelompok sasaran itu yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,”tandasnya. (Cup)