Seperti yang kita ketahui produk pertanian, kata Uu, khususnya beras di Jawa Barat produknya menurun. Dulu, Jawa Barat menjadi penyumbang beras kedua tingkat Nasional.
“Namun akhir-akhir ini menurun menjadi ranking ketiga. Dahulu sawah di Jawa Barat itu sekitar 1,1 juta hektare, tapi sekarang hanya 900 ribu hektar,” katanya.
Menurut orang kedua di Jawa Barat itu, menyempit atau mengecilnya areal persawahan di Jawa Barat dari tahun ke tahun itu sangat membahayakan.
“Namun berbeda, di Pangandaran sesuai laporan dari pak Kadis Pertanian bahwa produk beras meningkat dari tahun ke tahun. Dan ini, sangat luar biasa, membanggakan kami selaku pemerintah di Jawa Barat,” ungkap Uu.
Kata Uu, sehebat apapun tekhnologi, pembangunan dan lainnya, itu tidak bisa dimakan.
“Yang dimakan adalah hasil pertanian dari jasa tangan-tangan para petani,” ujarnya.
Kemudian, Ia meminta anak-anak kecil dibawah usia diperkenalkan dengan pertanian. Supaya, ketika mereka menginjak dewasa kenal dengan pertanian diawal.
“Saya senang, tadi melihat anak-anak PAUD dikenalkan dengan pertanian. Mudah-mudahan, mereka nanti bisa menjadi petani,” ucapnya senang.
“Dulu saya masih ingat, ke sawah bawa pacul dan lencog. Anak sekarang, udah lahir tahu kulkas, TV, HP, remote dan lainnya, kan ada perbedaan seperti itu, semoga tidak terjadi di Pangandaran,” pungkasnya. (***)
BACA JUGA : Kapolri Sambut Baik Penandatanganan Perjanjian Ekstradisi Antara Indonesia dengan Singapura
