PANGANDARAN, JURNALJABAR.CO.ID – Kelangkaan minyak goreng bersubsidi terjadi di Kabupaten Pangandaran, terutama di toko swalayan.
Salah seorang warga di Dusun Bojongmalang Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kasmini (40) mengatakan, dirinya mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di minimarket.
“Saya cari di alfa atau indomaret, stoknya kosong terus,” ujarnya kepada Wartawan, Selasa 1 Februari 2022.
Kelangkaan ini terjadi sejak harga minyak goreng disetarakan menjadi Rp 14 ribu per liternya.
“Kalau di pasar ada, tapi itu eceran, harganya juga beda,” terangnya.
Salah seorang kasir Alfamart yang enggan disebutkan, kekosongan stok minyak goreng terjadi sejak empat hari lalu.
“Saya kurang tahu kalau penyebabnya,” ucapnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Supendi membenarkan kondisi tersebut.
BACA JUGA: Kemenag Kabupaten Pangandaran: Estimasi Waktu Tunggu Keberangkatan Haji Reguler Capai 19 Tahun
“Saya sudah cek, kata mereka di gudang pusatnya juga lagi kosong, tidak ada pendistribusian,” jelasnya.
Kata dia, produkai minyak subsidi ini juga terbatas, ditambah lagi aksi panic buying yang dilakukan ibu-ibu, berimbas pada kelangkaan minya goreng.
Kemungkinan adanya penyebab lain, Supendi tidak bisa memastikan.
“Sekarang ada peraturan menteri perdagangan untuk Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni minyak curah Rp 11,5 ribu per liter, kemasan biasa Rp 13 ribu per liter dan premium Rp 14 ribu, berlaku milai hari ini,” ucapnya.
Untuk minyak goreng di pasar tradisional,Supendi mengatakan, masih banyak menggunakan stok lama.
“Sehingga harganya jauh berbeda, mereka juga masih bingung mengklaim distributornya kemana,” jelasnya. (DR)
Editor : Kiki Masduki