PANGANDARAN,JURNALJABAR.CO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran menggelar donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI), Jumat 17 Juni 2022.
Agenda tersebut merupakan salahsatu rangkaian kegiatan Hari Donor Sedunia Tahun 2022.
Ketua PMI Pangandaran Ida Nurlaela Wiradinata mengatakan, kegiatan yang digelar menyasar pada pegawai dan pengunjung RSUD Pandega.
“Setiap kegiatan donor darah PMI menargetkan 50 labu darah untuk persediaan pasien,” kata Ida.
Ditambahkan Ida, kegiatan donor darah merupakan tugas kemanusiaan yang sangat mulia karena sama hal dengan menolong sesama.
“Pada kesempatan kali ini PMI berkolaborasi dengan RSUD Pandega menggelar donor darah karena kebutuhan darah menjadi prioritas untuk pemenuhan pasien,” tambah Ida.
Kedepan Ida menargetkan di RSUD Pandega rutin digelar donor darah minimal dua bulan satu kali.
“Kegiatan donor darah diharapkan menjadi edukasi kepada masyarakat pentingnya menjadi pendonor,” jelasnya.
Diterangkan Ida, masyarakat harus diberi femahaman dan terus disosialisasikan bahwa setetes darah sangat berarti bagi kehidupan.
“Siklus kebutuhan darah ini berdasarkan analis di Indonesia per tujuh detik membutuhkan persediaan darah, untuk itu mari kita bersama dengan sukarela menjadi pendonor,” terang Ida.
Sementara Direktur RSUD Pandega Pangandaran Titi Sutiamah mengatakan, setetes darah bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
“Per bulan kebutuhan darah di RSUD Pandega Pangandaran kisaran 250 labu,” kata Titi.
Hingga kini, antara persediaan darah dengan kebutuhan untuk pasien masih berbanding lurus.
“Tingkat kesadaran masyarakat untuk jadi pendonor memang masih minim, kami akan lakukan sosialisasi masif pentingnya jadi pendonor darah,” tambah Titi.
Dijelaskan Titi, sebaik-baiknya orang ialah yang memberi manfaat untuk orang lain, salahsatunya dengan cara menjadi pendonor.
“RSUD Pandega Pangandaran sendiri pada kondisi pandemi Covid-19 lalu nyaris terjadi urgensi soal ketersediaan labu darah,” jelas Titi.
Namun dengan adanya kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan pihak PMI, tidak pernah terjadi kehabisan persediaan labu darah.
“Ada dua kategori pendonor darah yaitu Donor Darah Sukarela dan Donor Darah Pengganti,” terang Titi.
Pendonor darah sukarela ialah seseorang yang menyumbangkan darahnya dan dia tidak tahu kepada siapa darah tersebut bakal diberikan.
Sedangkan pendonor darah pengganti ialah seseorang yang menyumbangkan darahnya dan dia tahu kepada siapa darah tersebut diberikan.
“Biasanya pendonor darah pengganti merupakan saudara atau kerabat pasien yang memiliki hubungan darah,” pungkasnya. (Kimas)