JURNALJABAR.CO.ID, Bandung–Rusia telah memberi tahu Amerika Serikat akan menggelar latihan nuklir tahunan mulai Rabu, 26 Oktober 2022. Latihan itu mencakup peluncuran rudal berkemampuan nuklir.
Menurut dua pejabat AS, latihan tahunan itu digambarkan sebagai rutin. Namun latihan dilakukan di saat meningkatnya kekhawatiran AS dan negara-negara Barat bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.
Latihan nuklir “Grom,” atau Guntur Rusia, biasanya melibatkan manuver skala besar kekuatan nuklir strategis, termasuk peluncuran rudal langsung, menurut seorang pejabat senior militer awal bulan ini. Para pejabat memperkirakan latihan tahunan selama beberapa minggu namun Rusia baru memberi tahu AS.
“Rusia mematuhi kewajiban pengendalian senjata dan komitmen transparansi untuk memberi tahu,” ujar Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan Selasa, 25 Oktober 2022. Dia mengonfirmasi bahwa AS telah diberitahu tentang latihan tahunan tersebut.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price menekankan pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan pemberitahuan. “Sementara Rusia terlibat dalam agresi tak beralasan dan retorika nuklir sembrono, langkah-langkah pemberitahuan ini memastikan kami tidak terkejut dan mengurangi risiko salah persepsi,” kata Price.
Latihan Rusia itu bertepatan dengan latihan nuklir NATO yang telah lama direncanakan “Steadfast Noon.” Latihan NATO tahun ini, diselenggarakan oleh Belgia, berlangsung dari 17 Oktober hingga 30 Oktober dan melibatkan 14 negara.
Pembom jarak jauh B-52 AS akan berpartisipasi, terbang dari Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara. Latihan ini juga mencakup jet tempur generasi keempat dan kelima, tetapi tidak ada senjata langsung yang akan digunakan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa latihan NATO dimaksudkan untuk memastikan kemampuan pencegahan nuklir NATO tetap aman, terjamin dan efektif.
Stoltenberg mengatakan NATO akan memantau latihan Rusia dan akan tetap waspada mengingat ancaman nuklir terselubung dan retorika nuklir berbahaya dari pihak Rusia. Terakhir kali Rusia mengadakan latihan nuklir adalah pada bulan Februari, tepat sebelum invasinya ke Ukraina.