JURNALJABAR.CO.ID, Bandung–Perseteruan Palestina dan Israel adalah salah satu perseteruan besar yang ada dalam sejarah. Mereka sampai sekarang bahkan masih melakukan aksi serang menyerang baik serangan langsung maupun tidak langsung.
Salah satu serangan yang berasal dari Israel, khususnya agen Mossad adalah penculikan dan bahkan pembunuhan warga Palestina yang ada di Malaysia.
Pembunuhan terjadi pada 2018 lalu, dan baru-baru ini, heboh terjadi sebuah penculikan yang dilakukan oleh Mossad di Malaysia. Seperti diketahui, Mossad adalah badan intelijen milik Israel.
Sejak 1948, Israel menjajah dan mencaplok wilayah Palestina. Sejak itu perlawanan bangsa Palestina terhadap penjajah zionis dilakukan.
Penculikan Warga Palestina
Kantor berita Malaysia, New Strait Times melaporkan bahwa terjadi tindak penculikan yang dilakukan oleh empat orang tidak dikenal pada 28 September 2022. Korbannya adalah warga negara Palestina yang bekerja sebagai programmer.
Korban menceritakan diculik dan dipukuli sepanjang perjalanan ke tempat penyekapan. Matanya ditutup dan ia diikat di sebuah kursi. Setelahnya ia diinterogasi oleh orang melalui sebuah panggilan video.
Menurut laporan New Strait Times, terdapat dua pria yang ada di dalam panggilan video tersebut. Sebelum melakukan interogasi, mereka membuka dengan kalimat “Anda tahu mengapa Anda ada di sini,”
Agen Mata-mata Israel
Dalang penculikan yang terjadi pada warga negara Palestina tersebut diyakini berasal dari agen mata-mata Israel, Mossad. Dua orang yang ada di dalam panggilan video tersebut juga dikatakan merupakan warga Israel.
Menurut Al-Jazeera, pelaku penculikan tersebut telah diidentifikasi oleh pihak berwajib di Malaysia. Mereka berhasil menemukan bahwa agen-agen Mossad berusaha memata-matai tempat penting di Malaysia.
Dikatakan bahwa Mossad merekrut orang-orang Malaysia untuk menjadi agen mata-mata mereka. Diyakini bahwa ada 11 orang Malaysia yang bekerja sebagai mata-mata Israel.
Pembongkaran Jaringan Mossad di Malaysia
Pihak berwajib Malaysia berhasil membongkar jaringan agen Mossad yang ada di negara Malaysia. Polisi berhasil melacak dan mencari kendaraan yang digunakan oleh agen Mossad ketika menculik warga Palestina di Malaysia.
Agen-agen tersebut bahkan dilatih di Eropa agar bisa menjalankan pengintaian yang ditugaskan kepada mereka di Malaysia.
Polisi Malaysia berhasil melakukan penggerebekan jaringan mata-mata Mossad Israel dan membebaskan warga Palestina tersebut.
Ucapan Terima Kasih Palestina
Mengetahui keberhasilan polisi Malaysia dalam menyelamatkan warga negaranya, Kementerian Dalam negeri dan Keamanan Nasional Palestina mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Malaysia.
Mereka menyampaikan dan berharap bahwa pelaku penculikan harus mendapatkan hukuman.
“Mereka mampu membongkar jaringan Mossad dan mengejar serta melacak mereka yang lebih besar. Kami meminta para pelaku untuk bertanggung jawab dan dihukum,” tulis kementerian dalam laman Facebook-nya.
Pembunuhan pada 2018
Pada 2018 lalu, warga negara Palestina di Malaysia juga mendapatkan serangan yang serupa. Bahkan sampai meregang nyawa karena ditembak oleh dua orang penyerang ketika menuju ke sebuah masjid untuk sholat subuh.
Ia adalah Fadi Al-Batsh, seorang akademisi Palestina yang berusia 35 tahun. Ia juga merupakan anggota Hamas. Al-Batsh dibunuh dengan ditembakkan 10 peluru di tubuh dan kepalanya.
Pelaku pembunuhan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka tersebut merupakan agen intelijen asing yaitu Mossad Israel.