Perkataan Terakhir Icha di ‘Konten Prank’ Berujung Cekikan Rudolf Tobing

JURNALJABAR.CO.ID, Bandung–AYR alias Icha (36) sempat melontarkan perkataan yang memicu Christian Rudolf Tobing (36) naik pitam.

Kadung emosi dengan ucapan mendiang Icha, Rudolf gelap mata dan langsung mencekik korbannya hingga tewas.

“Sebelum dibunuh (Rudolf) sudah ngobrol berdua, kalau ada teman yang bersalah dimaafkan enggak?

Dimaafkan tapi saya akan tetap minta pertanggungjawaban dan akan lapor polisi.

Pada saat diprank itu, walaupun sudah diambil barang-barangnya, ingat perkataan ini sehingga langsung dibunuh korban ini,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat jumpa pers, Senin (24/10).

Hengki menjelaskan untuk memancing korbannya, Rudolf berdalih mengajak membuat konten prank. Modus itu merupakan rencana awal saat ia berniat membunuh target utama H yang merupakan teman Icha.

Namun, gagal karena H tidak berada di Jakarta dan sulit dihubungi.

“Target awal adalah teman atas nama H ini yang utama, namun yang bersangkutan saat itu tidak ada di Jakarta. Dan sudah dihubungi oleh melalui adiknya ini dan itu ada buktinya juga,” ungkapnya.

Target H sudah diincar karena dendam pribadi sejak 2015 disebabkan bisnis HT (handy talkie) terakumulasi sampai 2022. Lantas dendam itu menyasar teman-teman dari H salah satunya AYR.

Berangkat dari pelacakan profil yang dilakukan Rudolf melihat kalau H ternyata berteman dengan AYR ketika melihat adanya dokumentasi foto bersama saat perkawinan.

Dari situ didapati hobi korban yang suka membuat konten untuk selanjutnya diajak oleh korban.

“Kemudian yang bersangkutan memprofiling mana yang paling gampang dilakukan pembunuhan, korban AYR yang ini pertama, apa hobinya, podcast dan sebagainya, ternyata diawali dengan prank,” ujar Hengki.

Konten prank itu dilakukan di sebuah kamar di Apartemen Green Pramuka City Tower Pino, Lantai 18, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dengan cara mengikat korban dan melakukan podcast bersama.

“Pertama diawali dengan prank, diikat dulu, bahwa ini terkait dengan podcast yang disponsori oleh kalung kesehatan.

Diikat, dan kemudian dia baru menyampaikan bahwa saya bohong, saya akan bertanya pada anda, kira-kira kamu ikut side (kubu) H atau side saya,” ucapnya.

Lantas dijawab korban kalau apa yang dilakukan akan dimaafkan namun tetap melaporkan ke polisi.

Karena teringat ucapan niat lapor polisi, maka Rudolf pun dengan tega mencekik korban hingga tewas.

“Ini bukti ada semua, tapi tidak kita tunjukkan semua, jadi pengungkapan ini tidak kurang 1×24 jam, kita akan terus mendalami pelaku ini (Rudolf Tobing), yang jelas kalau tidak diungkap maka ada korban berikutnya,” tambah dia.

Penemuan Mayat di Becakayu

Sebelumnya, mayat terbungkus plastik pertama kali ditemukan oleh seorang penjual kopi pada Senin (17/10) sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu, penjual kopi yang hendak menutup warungnya mencari gelas kopi di sekitar penemuan mayat tersebut.

Tiba-tiba dia melihat plastik hitam yang cukup besar dan berbentuk menyerupai manusia. Karena mencurigakan, penjual kopi ini melaporkannya ke ketua RT setempat.

“Yang menemukan sebenarnya orang warkop di sebelah, dia lagi nyari gelas kopi sebenarnya, terus ketemu plastik yang ngebuntel kaya gitu,” ucap Dian (35), rekan saksi yang menemukan mayat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *