JURNALJABAR.CO.ID, Bandung–Film MENJELANG MAGRIB karya Helfi Kardit masuk dalam kompetisi Molins Film Festival di Barcelona. Festival yang menjadi ajang bertemunya sineas horor di seluruh dunia tersebut akan berlangsung mulai dari 4-14 November 2022.
“Kita akan kompetisi di Molins Film Festival di Barcelona dan akan ditayangkan kompetisinya pada 10 November di La Peni Theater Molins De Rei. Festival filmnya start pada 4-14 November. Saya akan berangkat rencana tanggal 5 atau 6 November,” kata Helfi Kardit.
Helfi tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya ketika mengabarkan karyanya ditayangkan di Molins Film Festival.
“Pas mendapat info di email saya bilang Molins adalah mimpi saya. Karena banyak master-master horor dunia dan sekaramg lagi parkir di Hollywood bikin film dengan genre horror , thriller pokoknya the genre film pasti mereka ada film yang tampil di Molins lah. Alhamdulillah. Terima kasih juga bisa ikut kompetisi di festival yang usianya cukup lama,” katanya.
1. Persembahan Bagi Para Sineas
Helfi menyebut Corin Hardy (The Nun) dan Andre Ovredal (Troll Hunter, The Autopsy Of Jane) telah berpartisipasi di festival film ini. Beberapa sineas horor tanah air juga pernah mencicipi Molins Film Festival
“Jadi ini mimpi gue banget film gue bisa tampil. Jangankan kompetisi, event non kompetisi aja mungkin juga udah seneng karena mereka juga ada sesi non kompetisi. Ini masuk official selection yang untuk berkompetisi, itu seru banget,” tegasnya.
Helfi mempersembahkan pencapaian ini kepada seluruh sineas Indonesia yang telah bahu-membahu menggerakkan kembali perfilman Indonesia.
“Ini tahun penuh berkah setelah COVID-19, industri film alhamdulillah tahun ini tahun cukup berkah dan usaha keras dari orang film, pengusaha film, produser, film maker, sutradara, penulis para crew benar benar kerja keras untuk bangun industri pada masa pandemi. Tahun ini Film Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri Alhamdulillah film saya Menjelang Magrib juga cukup sukses,” ujar Helfi.
2. Dapat Banyak Apresiasi
Film horor Indonesia, lanjutnya, cukup banyak dapat apresiasi baik komersil maupun festival. Bahkan Menjelang Magrib juga mendapat apresiasi tinggi di Malaysia.
“Saat rilis di Malaysia, Brunei dan Singapura kita minggu pertama masuk top chart urutan kelima. Pertama ada KKN di Desa Penari, bahkan di Malaysia ada dua film Indonesia. Ada film hollywood ada satunya film Malaysia. Didominasi film Indonesia kan cukup bagus. Saya merasa inilah mimpi ideal yang saya bangun dan terus usaha untuk bagaimana membuat film secara komersial jalan, kulitas terjaga, dan semoga nanti bisa bikin film dengan production value yang lebih besar lagi,” papar Helfi.
3. Debut Akting Novia Bachmid
Film MENJELANG MAGRIB menjadi debut akting Novia Bachmid. Film ini tak cuma menawarkan kisah horor tapi juga psikologis orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Cerita film ini mengisahkan 3 mahasiswa (Thalia, Erlan dan Ahmad ) jurusan psychology menemui seorang pasien sakit jiwa (Nina) untuk materi research skripsi mereka. Bermula dari masalah kejiwaan Nina yang akhirnya berkembang menjadi hal-hal mistis yang diluar logika.
Film ini menampilkan hal-hal yang mistis berbalut kultur dan kepercayaan-kepercayaan di anggap tahayul tapi tetap menjadi sebuah tradisi.
“Waktu dapat email dari direktur program Molins Film Festival, film ini dibilang ‘great film’. Doakan semoga dapat apresiasi baik pas nanti di tayangkan di sana,” ujar Helfi.
Film MENJELANG MAGRIB, kata Helfi Kardit juga dibuat untuk didistribusikan keluar Negeri dengan judul Before Night Falls.