SUMEDANG, JURNALJABAR.CO.ID – Musibah terjadinya tanah longsor dari bukit menuju ke area persawahan di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengakibatkan sekitar 16 rumah terancam akibat bencana longsor tersebut.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pihaknya prihatin atas musibah longsor yang terjadi di Desa Ciherang. Namun, ia bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa atas bencana longsor yang telah terjadi.
Dony memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tebing setinggi 150 meter dengan lebar 80 meter tersebut.
Hanya saja, kata Dony, sekitar 2 hektare sawah milik warga rusak akibat tersapu longsor.
Selain itu, ada 16 rumah yang terancam akibat longsor yang terjadi Sabtu sore tersebut.
BACA JUGA: Plt Walkot Bandung Buka Acara Thrill of Life Super Playground
“Tercatat ada 22 KK (Kepala Keluarga), 69 jiwa, yang menempati 16 rumah yang dekat dengan lokasi longsor,” kata Dony.
Dony menjelaskan, seluruh warga terdampak, atau 69 jiwa tersebut saat ini sudah pemerintah evakuasi ke tempat lebih aman.
“Sudah kami evakuasi dan sekarang berada di tempat aman. Petugas dari berbagai unsur sudah mengevakuasi warga ke tempat yang aman,” ucapnya.
Dony juga menjelaskan, meski tidak ada korban jiwa, namun ada seorang petani yang nyaris jadi korban longsor.
Beruntung, petani bernama Tata, 60 tahun, tersebut berhasil selamat dalam longsor di Ciherang ini.
“Pak Tata, korban selamat longsor di Ciherang dalam kondisi sehat. Kakinya terkilir dan lecet-lecet. Sekarang dalam perawatan,” ucapnya.
Dony juga mengimbau warga menjauhi lokasi longsor radius 1 kilometer.
“Masyarakat kami imbau untuk selalu waspada terhadap longsor susulan,” pungkasnya.
Sumber : ruber.id
Editor : Kiki Masduki