Pengawasan di Wilayah Pantai sepanjang 93 KM Belum Maksimal

PANGANDARAN, JURNAL JABAR.CO.ID – Wilayah pantai yang memiliki panjang 93 kilometer memang belum maksimal.

Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Pangandaran pasca adanya penangkapan para pelaku penyelundupan 1 ton narkotika jenis sabu di wilayah Pantai Madasari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, berhasil digagalkan Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat, Rabu 16 Maret 2022.

Jeje menyebutkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pangandaran sudah lama memiliki kekhawatiran terkait keamanan di wilayah perairan lautnya.

“Pantai ini panjangnya 93 kilometer, mulai dari Kalipucang sampai Cimerak. Kekhawatiran saya soal keamanan di wilayah pantai sudah lama, sejak ada kasus imigran beberapa tahun lalu,” ujarnya kepada awak media, di salah satu hotel di Pangandaran, Kamis 17 Maret 2022.

Menurut dia, wilayah pantai di Kabupaten Pangandaran tidak dalam keadaan aman. Sebab, selama ini wilayah pantai di daerahnya tidak terjaga dengan maksimal.

“Adanya penyelundupan narkotika sebanyak 1 ton di wilayah Pantai Madasari merupakan dampak dari kurangnya penjagaan.
Saya tidak tahu ini yang pertama atau sudah berkali-kali,” katanya.

Kata Jeje, Pantai Madasari tergolong kawasan yang sepi. Orang tertentu yang tahu, tempat mendarat karena itu daerah karang.

BACA JUGA: Moge Tabrak Anak Kembar, Ketua DPRD Pangandaran Kunjungi Keluarga Korban

“Saya yakin ada orang kita yang terlibat,” duganya.

Jeje menuturkan, terungkapnya kasus penyelundupan itu harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Untuk meningkatkan pengamanan di wilayah pantai yang ada di Kabupaten Pangandaran.

Pemkab Pangandaran, kata Jeje, tak mungkin melakukan pengamanan seorang diri. Harus ada alat negara yang ikut menjaga, seperti TNI AL dan polisi air.

“Namun, saat ini keberadaan TNI AL di Kabupaten Pangandaran baru sekadar Pos AL. Seharusnya pos itu ditingkatkan menjadi Pangkalan Utama AL (Lantamal), jadi pengamanan lebih maksimal,” tuturnya.

Jeje menyebutkan, pihaknya juga akan meningkatkan kewaspadaan. Pemkab akan berkoordinasi dengan tokoh dan organisasi nelayan di daerahnya untuk ikut membantu pengamanan.

Kalau ada orang asing atau kegiatan mencurigakan, itu harus segera lapor ke keamanan.

“Nelayan harus waspada dan hati-hati untuk tidak terjebak penawaran angkutan yang mencurigakan,” pungkasnya. (Kiki Masduki)

BACA JUGA: HMI Pangandaran Rancang Website untuk Cetak Jurnalis dari Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *