PANGANDARAN, JURNALJABAR.CO.ID – Ribuan warga masyarakat dari berbagai elemen di Pangandaran, berbondong-bondong berkumpul di kawasan objek wisata pantai Batu Hiu, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu 18 Mei 2022.
Mereka berkumpul bersama guna menyatakan sikap peduli lingkungan Pangandaran dalam tata kelola sumber daya laut.
Sekertaris koordinator aksi masyarakat peduli lingkungan Pangandaran, Fuad Husen menyampaikan bahwa gerakan ini dalam rangka menyatukan sikap semua elemen masyarakat terhadap keberlanjutan lingkungan di Pangandaran.
“Salah satunya, menyikapi tata kelola sumber daya laut. Dan ini sebagai salah satu ikhtiar kita menjaga agar lobster di laut Pangandaran tetap lestari,” ujarnya kepada wartawan di pantai Batu Hiu Kecematan Parigi, Rabu 18 Mei 2022.
Masyarakat sekitar 2000 orang ini, sambung Husem, menyatakan sikap bersama. Dan disini bukan nelayan saja, tapi seluruh elemen perwakilan masyarakat yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Kita tahu, saat ini di Pangandaran keberadaan lobster itu berkurang. Bahkan kita harus mengambil lobster dari luar daerah seperti, dari Aceh dan Papua,” bebernya.
“Untuk itu, saat ini kita satukan persepsi bersama, bahwa penangkapan baby lobster ini tidak menguntungkan selamanya tetapi hanya sesaat,” tambahnya.
BACA JUGA :Selama Arus Mudik Lebaran, Sebanyak 158.836 Kendaraan Dari Jabar Masuk Menuju Jateng
Ditempat yang sama, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, bahwa tiga sampai lima tahun yang lalu itu banyak turis asing yang datang ke Pangandaran. Mereka datang ke Pangandaran selain menikmati indahnya alam, mereka juga bisa menikmati lobster yang segar.
“Contoh, pantai Madasari, selain indah pemadangannya, pantai yang satu ini juga merupakan surganya makan lobster,” katanya.
Akan tetapi, kata Jeje, hari ini untuk cari lima (5) kilogram udang lobster di Madasari sangat susah. Padahal, Madasari dinikmati bukan karena pantainya saja yang indah juga adanya lobster yang masih fresh.
“Disini, saya sebagai bupati, bagaimana menolong agar lingkungan ini terjaga dengan baik. Baby lobster ini, biarkan tumbuh dan berkembang, melalui seleksi alam di pantai Pangandaran. Sehingga, nanti, menjadi perairan yang subur,” ungkapnya.
Menurut dia, memang sebelumnya itu banyak orang luar yang menangkap baby lobster di perairan Pangandaran.
“Saya lihat, banyak orang luar yang nangkap lobster di Pangandaran. Kan, logika berpikir kita ngapain mereka kesini kalau misal di Garut, di Sukabumi sana banyak, kan? Artinya, kalau mereka kesini (Pangandaran) berarti disini lebih banyak, kan gitu. Karena, dulu (baby lobster) terpelihara dengan baik,” tandasnya. (Bill)
BACA JUGA :Wagub Jabar Lihat Pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2022 di Ciamis