KOTA BANDUNG, JURNALJABAR.CO.ID – Menjelang Hari Kemerdekaan, para veteran berharap generasi saat ini selalu mengorbarkan jiwa dan nilai-nilai kejuangan 1945.
Ketua LVRI Kota Bandung, Padmo Notowisasto mengatakan, masa saat ini situasi jauh berkembang pesat. Segalanya tumbuh dengan dinamis dan kompleks. Hal itu bisa menyebabkan muncul berbagai ancaman, baik militer atau non militer.
Hal itu harus menjadi tanggung jawab seluruh elemen rakyat saat menghadapi ancaman tersebut.
“Penanaman nilai sadar bela negara ditopang kekuatan TNI. Komponen utama pertahanan negara, kunci kekuatan menghadapi masuknya potensi ancaman,” ujarnya.
“Kekuatan identitas jati diri bangsa membangun persatuan dan kesatuan komponen bangsa,” tutunya
Menurutnya, memperingati Hari Veteran Nasional merupakan momen untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan.
Peringatan Hari Veteran Nasional juga untuk mengenang gencatan senjata pada tanggal 10 Agustus 1949 setelah para Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia melawan Tentara Belanda.
“Tema peringatan ini Membangun Indonesia yang Sejahtera didasari Oleh Jiwa Semangat dan Nilai Nilai Kejuangan 45. Tema ini mengajak kita untuk terus membantu Indonesia dengan memanfaatkan komponen bangsa para veteran indoensia, hidup sejahtera dengan menerapkan semangat prajurit 45 yang telah berkorban jiwa dan raga demi Indoensia,” ungkapnya.
Padmo menegaskan, para veteran berjuang merebut dan mempertahankan negara Indonesia dilandaskan cinta tanah air.
“Saya yakin tidak minta balas jasa. Itu sebagai bukti mengabdi kepada negara,” katanya.
Ia berpesan kepada generasi muda untuk terus menghormati jasa pahlawan. Namun para veteran pun wajib mengapresiasi gerakan yang telah dilakukan oleh generasi saat ini.
“Saya harap veteran tetap semangat menjadi pelopor teladan bagi masyarakat juga unggul mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera,” katanya.
Sementara itu, salah satu Veteran Kota Bandung, A Ramlan berpesan kepada generasi muda memelihara nilai-nilai perjuangan.
“Jangan lupa kita itu sebangsa. Kata pak Karno (Soekarno), bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,” ujarnya. (MW)