PANGANDARAN, JURNALJABAR.CO.ID – Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran Heri Gustari menyebutkan, Pemerintah Daerah Pangandaran menargetkan untuk bebas dari kasus stunting.
“Kasus stunting di Kabupaten pada tahun 2022 tercatat 3,9 persen atau 870 balita dari jumlah balita 22.277. Untuk tahun 2022 harapan Pemerintah Daerah tidak ada penambahan kasus stunting,” kata Heri, Jumat 18 Maret 2022.
Heri menambahkan, secara hitungan rumus nasional, kasus stunting di Kabupaten Pangandaran tergolong sangat rendah.
“Rumus target angka stunting nasional pada tahun 2004 dibawah 14 persen dan Kabupaten Pangandaran tergolong rendah jika merujuk pada angka target nasional,” tambah Heri.
Heri juga menjelaskan, upaya yang bakal dilakukan agar kasus stunting tidak terjadi penambahan Pemerintah Daerah telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Secara teknis Pemerintah Daerah akan membuat Struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting yang di Ketuai oleh Wakil Bupati,” jelas Heri.
Kinerja TPK akan mendampingi masyarakat sejak dari calon pengantin, sedang hamil hingga anak balita berusia 2 tahun.
“Kedepan Pemerintah Daerah Pangandaran bakal melibatkan seluruh OPD agar kasus stunting tertangani secara maksimal dengan melakukan beberapa interverensi,” papar Heri.
Sebagai informasi berikut data kasus stunting yang tersebar di 15 Puskesmas se Kabupaten Pangandaran pada tahun 2022.
Puskesmas Parigi dari jumlah 1.100 balita tercatat 90 kasus stunting dengan persentase 8.18 persen.
BACA JUGA: Pengawasan di Wilayah Pantai sepanjang 93 KM Belum Maksimal
Puskesmas Selasari dari jumlah 945 balita tercatat 24 kasus stunting dengan persentase 2.54 persen. Selanjutnya Puskesmas Cijulang dari jumlah 1.305 balita tercatat 84 kasus stunting dengan persentase 6.44 persen.
Puskesmas Cimerak dari jumlah 1.429 balita tercatat 42 kasus stunting dengan persentase 2.94 persen. Puskesmas Legokjawa dari jumlah 1.357 balita tercatat 28 kasus stunting dengan persentase 2.06 persen.
Selanjutnya Puskesmas Cigugur dari 1.341 balita tercatat 16 kasus stunting dengan persentase 1.19 persen.bPuskesmas Langkaplancar dari 1.975 balita tercatat 28 kasus stunting dengan persentase 1.42 persen.
Puskesmas Jadikarya dari 1.320 balita tercatat 2 kasus stunting dengan persentase 0,15 persen. Sedangkan Puskesmas Mangunjaya dari 1.785 balita tercatat 140 kasus stunting dengan persentase 7.84 persen.
Selanjutnya Puskesmas Padaherang dari 2.461 balita tercatat 2 kasus stunting dengan persentase 0.08 persen. Sementara Puskesmas Sindangwangi dari 1.078 balita tercatat 62 kasus stunting dengan persentase 5.75 persen. Puskesmas Kalipucang dari 2.207 balita tercatat 277 kasus stunting dengan persentase 12.55 persen.
Untuk Puskesmas Pangandaran dari 2.402 balita tercatat 25 kasus stunting dengan persentase 1.04 persen. Puskesmas Cikembulan dari 1.001 balita tercatat 20 kasus stunting dengan persentase 2.00 persen. Selanjutnya Puskesmas Sidamulih dari 571 balita tercatat 30 kasus stunting dengan persentase 5.25 persen. (Kiki Masduki)
BACA JUGA: Moge Tabrak Anak Kembar, Ketua DPRD Pangandaran Kunjungi Keluarga Korban