PANGANDARAN, JURNALJABAR.CO.ID – Kabupaten Pangandaran berada pada posisi tertinggi yaitu 52,81 pada grafik 5.4 Persentase Indeks Kebahagiaan dalam Keluarga 2021 berdasarkan Kab/Kota se-Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Wahidin saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, di Hotel Grand Tjokro Premiere Bandung, pada hari Selasa, 8 Maret 2022 mengumumkan warga paling bahagia se-Jabar adalah Kabupaten Pangandaran.
“Dengan demikian, di Jawa Barat yang paling bahagia adalah Masyarakat Kabupaten Pangandaran, hal tersebut berdasarkan Indikator Kebahagiaan pada Data BKKBN Provinsi Jawa Barat dari hasil Pendataan Keluarga 2021 yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali,” ujarnya.
Kata dia, bahwa pendapatan Perkapita Pangandaran bukan yang tertinggi di Jabar. Namun, kebahagiaan tersebut tidak identik dengan ukuran materi.
“Kebahagiaan masyarakat adalah wujud syukur akan hamparan keindahan alam Pangandaran dari Allah Swt. Hal itu menjadi kekuatan seluruh masyarakat, bergandengan tangan dan bahu membahu membangun Pangandaran,” terang Wahidin.
BACA JUGA : Maling Ternak Kembali Meneror Warga Kecamatan Langkaplancar
Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKB P3A) Kabupaten Pangandaran, Heri Gustari membenarkan perihal yang disampakan oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Wahidin saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, di Hotel Grand Tjokro Premiere Bandung, pada hari Selasa, 8 Maret 2022 kemarin.
“Ia benar, kemarin Kepala BKKBN Jabar menyampaikan bahwa warga Pangandaran paling bahagia se-Jabar. Memang ada 4 indikator yang menjadikan Pangandaran warga Paling bahagia,” ungkapnya.
Ke empat Indikator yang membuat warga Pangandaran menjadi paling bahagia. sambung Heri, diantaranya, selama enam bulan terakhir setiap anggota keluarga memiliki waktu untuk berinteraksi.
“Indikator kedua, selama 6 bulan terakhir pengasuhan anak dilakukan bersama antara suami dan istri bagi yg mempunyai anak. Ketiga selama 6 bulan terakhir keluarga pernah berekreasi bersama diluar rumah dan indikator yang ke empat (4) yakni selama 6 bulan terakhir keluarga ikut serta dalam kegiatan sosial bergotongroyong di lingkungan RT,” tandasnya. (red)
BACA JUGA : Mengenal Hardisk: Pengertian, Fungsi dan Beragam Jenisnya